Selasa, 14 April 2020

Penggolongan Tumbuhan dan Cara Merawat Tanaman

Wawan Setiawan Tirta
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang mampu menghasilkan makan sendiri. Bahan makan yang dihasilkan tidak hanya dimanfaatkan untuk tumbuhan sendiri, tetapi juga manusia dan hewan. Bukan saja makan yang dihasilkan, tetapi tumbuhan dapat menghasilkan O2 atau oksigen, dan mengubah karbon dioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh manusia dan hewan menjadi oksigen yang dapat digunakan oleh mehkluk hidup lain.

Selain sebagai produsen, seperti disinggung diatas bahwa tumbuhan juga memiliki peran penting dalam penghasilan oksigen terbesar bagi kelangsungan mahkluk hidup lain nya termasuk untuk manusia.

Di sekitar kita terdapat banyak tumbuhan. Beberapa tumbuhan memiliki ciri-ciri yang sama. Ada yang bentuk daun dan bunganya sama. Ada juga yang tempat hidupnya sama. Persamaan ciri tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menggolongkan tumbuhan.

1. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Akar
Bentuk akar tumbuhan ada dua yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar serabut adalah kumpulan akar-akar berbentuk serabut. Semua akar itu tumbuh dari pangkal batang. Contoh tumbuhan berakar serabut yaitu rumput, padi, kelapa, dan jagung. Akar tunggang mempunyai bagian akar pokok. Akar pokok itu tumbuh dari pangkal batang. Selanjutnya, dari akar pokok itu, tumbuh cabang-cabang akar. Contoh tumbuhan berakar tunggang yaitu cabai, bayam, wortel, jeruk, dan kacang-kacangan.

2. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Sifat Batang
Batang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang merupakan tempat melekatnya daun, bunga, dan buah. Berdasarkan sifatnya, batang dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

a. Batang Basah
Batang basah bersifat lunak dan mengandung air. Batang basah biasanya berwarna hijau, contohnya bayam. Namun, ada pula batang basah yang warnanya ungu kecokelatan, contohnya krokot.

b. Batang Berkayu
Batang berkayu sifatnya keras dan kuat. Tumbuhan yang mempunyai batang berkayu, contohnya mangga.

Adapun batang tumbuhan berkayu tersusun dari jaringan primer yaitu:
  1. Kulit luar, memiliki dinding luar sel-sel yang menebal dan bermodifikasi menjadi rambut-rambut halus, duri, dan lentisel.
  2. Kulit pertama, terletak di sebelah dalam epidermis tersusun dari jaringan parenkim dan jaringan penunjang. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan kolenkim yang mempunyai penebalan dinding sel di sudut-sudutnya atau mengandung kloroplas.
  3. Kulit dalam, merupakan batas antara korteks dan stele, biasanya disebut florterma, mengandung amilum sehingga disebut juga sarung tepung.
  4. Silinder pusat, yang tersusun dari jaringan parenkim yang membentuk empulur batang. Terdapat lingkaran kambium dalam berkas pembuluh. Di antara berkas pembuluh terdapat kelanjutan parenkim empulur yang tampak sebagai roda berjari-jari dan disebut jari-jari empulur.
c. Batang Beruas-ruas
Batang beruas-ruas permukaan batangnya tampak ruas yang melingkari batang. Ruas-ruas batang ini tersusun dari pangkal batang hingga ujung batang. Tumbuhan yang mempunyai batang beruas-ruas contohnya tebu dan bambu.

3. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Tulang Daunnya
Setiap daun dihubungkan oleh tangkai daun ke batang. Permukaan daun biasanya pipih melebar dan berwarna hijau. Pada permukaan daun terlihat tulang daun yang bentuknya berbeda-beda. Ada tulang daun menyirip, tulang daun melengkung, tulang daun menjari, dan tulang daun sejajar.

a. Tulang Daun Menyirip
Bentuk tulang daun yang menyirip berbentuk seperti sirip ikan. Tumbuhan yang mempunyai tulang daun menyirip antara lain mangga, jambu, dan nangka.

b. Tulang Daun Melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis lengkung. Tumbuhan yang mempunyai tulang daun melengkung antara lain genjer, eceng gondok, dan sirih.

c. Tulang Daun Menjari
Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari tangan manusia. Tumbuhan yang mempunyai tulang daun menjari antara lain ketela pohon, semangka, dan pepaya.

d. Tulang Daun Sejajar
Tulang daun sejajar mempunyai susunan tulang daun yang sejajar. Tumbuhan yang mempunyai tulang daun sejajar antara lain tebu, padi, dan jagung.

4. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Bunga
Bunga merupakan bagian tumbuhan yang paling menarik. Ukuran dan bentuk bunga tumbuhan bermacam-macam. Bunga ada yang berbentuk bulat, berbentuk seperti terompet, kupu-kupu, dan payung. Tumbuhan yang bunganya berbentuk bulat, contohnya putri malu. Tumbuhan yang bunganya berbentuk seperti terompet, contohnya lili dan kecubung. Tumbuhan yang bunganya berbentuk seperti kupu-kupu, contohnya kecipir. Tumbuhan yang bunganya berbentuk seperti payung, contohnya bunga tapak dara.

5. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Jumlah Biji dalam Buah
Biji adalah bagian tumbuhan yang apabila ditanam akan menghasilkan tumbuhan baru. Biji biasanya terletak di dalam daging buah. Belahlah buah pepaya, kamu akan melihat biji di dalamnya. Namun ada juga biji yang tidak dilindungi daging buah, contohnya biji kacang tanah. Berdasarkan jumlah biji dalam buah, tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji satu dan tumbuhan berbiji lebih dari satu. Tumbuhan berbiji satu contohnya lengkeng, rambutan, dan alpukat. Tumbuhan berbiji lebih dari satu contohnya pepaya, kacang, dan jambu biji.

6. Penggolongan Tumbuhan Berdasarkan Tempat Hidupnya
Tumbuhan ada yang hidup di darat, menempel pada batang pohon, dan di air. Tumbuhan yang hidupnya di darat disebut tumbuhan darat. Sementara itu, tumbuhan yang hidup di air disebut tumbuhan air. Tumbuhan darat contohnya keladi dan kaktus. Keladi lebih cocok hidup di tanah yang lembap atau basah. Kaktus lebih cocok hidup di tanah kering. Tumbuhan yang menempel pada batang pohon, contohnya tumbuhan paku dan anggrek. Tumbuhan yang hidup di air, contohnya genjer dan teratai.

Penggolongan tersebut berdasarkan pada persamaan bagian tubuh dan tempat hidup. Pada subbab berikut diuraikan mengenai cara-cara merawat tanaman.

B. Cara Merawat Tanaman
Tanaman merupakan sebutan untuk tumbuhan yang sengaja ditanam manusia. Tanaman tersebut ditanam manusia dengan tujuan tertentu. Tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya tumbuhan sebagai bahan makanan, bahan bangunan, bahan obat-obatan, dan untuk keindahan lingkungan. Agar bermanfaat, tanaman harus dirawat dengan baik. Tanaman akan tumbuh subur apabila dirawat dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tanaman sebagai berikut.

1. Pengolahan Tanah
Tanah yang padat dan keras tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanah perlu diolah agar gembur. Tanah yang gembur menyediakan udara yang cukup untuk pernapasan akar tanaman. Selain itu, air juga cepat meresap pada tanah yang gembur. Dengan demikian, kebutuhan air pada tanaman dapat terpenuhi. Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan cara mencangkul atau membajak. Penggemburan tanah dilakukan sebelum bibit ditanam.

2. Pengairan
Tanaman membutuhkan air untuk keperluan hidupnya. Banyaknya air yang dibutuhkan setiap jenis tanaman berbeda-beda. Ada tanaman yang membutuhkan air yang banyak. Ada juga tanaman yang hanya membutuhkan air sedikit saja. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

3. Pemupukan
Pupuk merupakan makanan tambahan bagi tanaman. Ada dua macam pupuk yaitu pupuk alami dan pupuk buatan. Pupuk alami berasal dari kotoran hewan dan bagian-bagian tumbuhan yang membusuk. Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dinamakan pupuk kandang. Pupuk yang berasal dari bagian-bagian tumbuhan yang membusuk dinamakan kompos. Pupuk buatan dibuat di pabrik. Pemupukan dilakukan untuk menambah zat-zat makanan yang diperlukan tanaman. Pemupukan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

4. Pemberantasan Hama dan Gulma
Hama adalah hewan pengganggu tanaman. Hama dapat menyebabkan kerusakan pada batang, daun, atau bagian lain tanaman. Hama tanaman antara lain tikus, ulat, wereng, dan walang sangit. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara memusnahkan hama itu secara langsung. Cara lainnya yaitu dengan penyemprotan pestisida.

Gulma adalah tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman budi daya. Gulma bersifat merugikan tanaman budi daya. Contoh gulma yaitu rumput. Gulma perlu dikendalikan agar tidak merugikan tanaman budi daya. Caranya yaitu dengan menyianginya atau disemprot dengan herbisida. Herbisida adalah bahan kimia yang dapat membunuh gulma.

tanaman tidak selamanya dalam keadaan baik atau sehat. Suatu saat seringkali mendapatkan gangguan karena hama. Gangguan ini seringkali merusak bahkan hampir semua bagian tanaman. Oleh karena itu, untuk menyelamatkan dan meningkatkan hasil tanaman maka perlu adanya tindakan baik itu pencegahan maupun  pemberantasan.

Jenis tindakan/pemberantasan hama dan penyakit tanaman secara umum dapat dibedakan menjadi;

1. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian hama secara kimiawi merupakan upaya pengendalian pertumbuhan hama tanaman menggunakan pestisida, yaitu zat kimia pembasmi hama tanaman. Pestisida terdiri atas insektisida, larvasida, fungisida, dan algasida

  1. Insektisida digunakan untuk memberantas serangga (insekta).
  2. Larvasida digunakan untuk memberantas larva (ulat).
  3. Fungisida digunakan untuk memberantas jamur (fungi).
  4. Algasida digunakan untuk memberantas ganggang (algae).

Penggunaan pestisida harus dilakukan secara cermat dan hati-hati mengikuti aturan pakai. Hal ini karena pestisida terbuat dari zat kimia yang berbahaya. Dampak penggunaan pestisida antara lain sebagai berikut.

  1. Dapat membunuh hewan lain yang sebenarnya bermanfaat bagi manusia.
  2. Apabila masuk ke dalam bahan makanan dapat bersifat racun sehingga membahayakan kesehatan manusia.
  3. Dapat merusak keseimbangan ekosistem.

Ada juga pengendalian hama secara kimiawi dengan menggunakan sistem fumigasi. Fumigasi adalah cara pengendalian hama dengan menggunakan gas beracun Methyl Bromide (CH3Br). Dengan dosis yang sesuai, fumigasi dapat membunuh rayap, tikus, kumbang, ngengat, dan lainlain. Fumigasi memiliki tingkat penetrasi yang tinggi dan dapat membunuh semua tingkat perkembangan hama tanpa mengotori bahan atau tanaman= yang difumigasi. Namun, karena bahan yang digunakan adalah senyawa beracun maka penggunaan lebih lanjut masih dipelajari lebih lanjut supaya tidak terjadi dampak yang merugikan.

2. Secara biologi
Pemberantasan hama secara biologi merupakan upaya pengendalian hama tanaman dengan menggunakan agen pemangsa alami (predator). Contoh berbagai hewan pemangsa hama tanaman antara lain lebah penyengat, semut rangrang, dan burung hantu.

  1. Ulat kupu artona diberantas dengan hewan semacam lebah penyengat.
  2. Kutu loncat diberantas dengan semut rangrang.
  3. Tikus diberantas dengan burung hantu.

Kemudian jika kita berbicara tentang gulma, seperti telah disebutkan bahwa Gulma adalah tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman budi daya yang sifatnya merugikan.

Gulma mampu berkompetisi kuat dengan tanaman budi daya untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara, air, sinar matahari, udara, dan ruang tumbuh. Contoh tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu rumput teki, tanaman paku-pakuan, dan enceng gondok. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kerugian akibat persaingan antara tanaman budi daya dengan gulma antara lain sebagai berikut;

  1. Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga waktu mulai berproduksi lebih lama.
  2. Penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi.
  3. Gulma dapat menjadi sarang hama dan penyakit.
  4. Pengendalian gulma membutuhkan biaya yang mahal.

Cara pengendalian gulma dilakukan melalui dua cara, yaitu:

  1. Cara tradisional dengan mencabuti gulma secara langsung.
  2. Cara modern dengan menyemprot menggunakan herbisida