Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk hidup karena adanya aktivitas mikroorganisme. Faktor yang mempengaruhi pembusukan antara lain suhu dan kelembapan, Suhu suhu dapat mempengaruhi pembusukan karena bakteri dan jamur yang ada pada makanan ketika disimpan pada suhu kamar (25°C) akan lebih mudah tumbuh dan berkembang biak. Namun akan sangat sulit tumbuh dan berkembang biak pada suhu dibawah 5°C atau diatas 60°C. Bahkan bakteri bisa mati ketika berada pada suhu diatas 80°C.
Selain suhu kelembapan juga mempengaruhi proses pembusukan. Kandungan air yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan makanan lebih cepat busuk, karena mikroorganisme mudah tumbuh dan berkembang biak pada kelembaban yang tinggi. Hal ini yang menyebabkan roti yang ditetesi air lebih cepat membusuk daripada roti yang tidak ditetesi air. Salah satu contoh proses pembusukan adalah pada lubang biopori.
Biopori adalah lubang atau rongga di dalam tanah yang terbentuk secara alami atau buatan. Secara alami, biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut, cacing dan lain-lain. Sedangkan secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan kedalaman antara 80 cm - 100 cm dan diameter 10 cm - 30 cm. Hal tersebut dimaksudkan agar organisme pengurai atau mikroorganisme dapat bekerja dengan optimal dalam menguraikan sampah organik.
Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Setelah proses pengomposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya. Sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam biopori diantaranya sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah dapur (sisa sayuran dan tulang hewan), dan sampah produk dari pulp (kardus dan kertas).
Kamu dapat mempraktikkan membuat kompos di lubang biopori. Caranya:
- Gali lubang sedalam ± 1 meter.
- Isi lubang dengan sampah sisa makanan
- Tutup lubang dengan tutup yang berlubang, agar air dan udara tetap mengalir bebas.
- Sampah yang membusuk sudah dapat dimanfaatkan sebagai kompos setelah 2 minggu-2 bulan.
- Selain untuk membuat kompos, sampah organik di dalam lubang biopori akan menghidupkan mikroorganisme tanah, seperti cacing tanah. Cacing ini akan membuat terowongan horisontal dalam lubang biopori, sehingga mempercepat resapan air ke dalam tanah secara horisontal.
Jawab pertanyaan berikut.
- Mengapa sisa makanan perlu disimpan dalam lubang dengan suhu yang lembab? Supaya sisa makanan cepat membusuk.
- Apa yang terjadi pada sisa makanan dalam lubang tersebut? Sisa makanan akan membusuk.
- Perkirakanlah! Apa yang terjadi jika sisa makanan dibiarkan terjemur di bawah sinar panas matahari? Jika sisa makanan dijemur di bawah sinar matahari maka sisa makanan akan mengering sehingga susah membusuk.
Lakukan percobaan berikut:
Roti di suhu rendah (lembab) | Roti di suhu tinggi (kering) |
---|---|
Alat dan Bahan:
| Alat dan Bahan: Roti sisa Langkah Percobaan:
|
- Bagaimana perbedaan kondisi kedua roti tersebut? Roti yang ditetesi air dan disimpan di tempat lembap akan ditumbuhi jamur, sedangkan roti yang disimpan di tempat kering di bawah sinar matahari tidak ditumbuhi jamur.
- Mana yang merupakan variabel bebas dan variabel terikat? Variabel bebas suhu dan kelembapan, sedangkan variabel terikat roti yang berjamur.
- Bagaimana hubungan antara suhu dan perubahan benda? Buat kesimpulannya. Kenaikan suhu ataupun penurunan suhu dapat menyebabkan perubahan wujud benda misalnya pada proses pembusukan.
Temukan sebanyak mungkin contoh yang bermanfaat dan yang merugikan pada perubahan sifat benda karena pembusukan dalam kehidupan seharihari. Tuliskan dalam bagan berikut.
Peristiwa Pembusukan | |
---|---|
Bermanfaat | Merugikan |
|
|