Rabu, 06 November 2019

Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun Buku

Wawan Setiawan Tirta
Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Buku nonfiksi berisi gagasan/ ide/ perasaan penulis yang bersifat fiktif imajinatif. Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas kalian. Sementara buku nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.

Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak sebenarnya. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Contoh karya Fiksi, yaitu: Cerpen, Novel, Puisi, Drama, Dongeng, Mitos, Fabel, Hikayat, dan sebagainya. Contoh karya Non Fiksi, yaitu: Karangan Eksposisi, Argumentasi, Fungsional, Opini, Esai, Biografi, Memoar, Pidato, Jurnalisme, Ilmiah, Ensiklopedia, dan sebagainya.

1. Mengenali Unsur Buku
Buku memiliki bagian-bagian yang harus dikenali. Informasi dalam buku fiksi berupa unsur pembangun karya sastra. Selanjutnya, unsur nonfiksi atau isi buku fiksi terdiri atas unsur-unsur intrinsik karya sastra, termasuk sistematika dan kebahasaan. Secara umum, sistematika atau fisik buku fiksi terdiri atas.
  1. sampul,
  2. halaman judul,
  3. hak cipta,
  4. daftar isi,
  5. isi buku yang terbagi dalam jumlah bab atau judul, dan
  6. tentang penulis.
Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun Buku
Sementara itu, nonfiksi merupakan tulisan yang isinya bukan fiktif, bukan hasil imajinasi atau rekaan penulisnya. Unsur-unsur yang terkandung di dalam isi buku nonfiksi nyata dan benar-benar ada dalam kehidupan kita. Unsur nonfiksi terdiri atas materi dan kebahasaan. Secara umum, sistematika atau fisik buku nonfiksi terdiri atas:
  1. sampul,
  2. halaman judul,
  3. hak cipta,
  4. kata pengantar,
  5. daftar isi,
  6. isi buku yang terbagi dalam jumlah bab atau bab,
  7. glosarium,
  8. daftar pustaka,
  9. indeks, dan
  10. lampiran.
ApekNonfiksiFiksi
PenyajianImajinatifFaktual
SifatMengikuti genre karyanyaBersifat informatif
Makna KataKonotatifDenotatif
BahasaKebanyakan kata tidak bakuHampir semuanya kata baku

B. Merangkum Buku
Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

1. Langkah Merangkum Berdasarkan Gagasan Pokok
Panduan praktis merangkum buku berdasarkan gagasan pokok
  1. Bacalah informasi umum buku, seperti judul, pengarang, penerbit. Jika berupa artikel, catat nama pengarang, nama media, tanggal terbit.
  2. Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.
  3. Buku yang baik memiliki susunan berpikir yang terurai dengan baik dalam bab dan subbab. Setiap subbab dijabarkan ke dalam paragraf. Setiap paragraf memiliki satu pemikiran utama.
  4. Berdasarkan butir (no. 3) maka kita dapat merangkum bacaan dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf. Lihat kembali pelajaran di kelas 7 tentang gagasan utama dan Gagasan rincian.
  5. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok pikiran atau gagasan utama setiap paragraf.
6. Format merangkum dengan teknik menentukan gagasan utama dan
gagasan rincian adalah sebagai berikut:
a. Judul Buku : .................................................................................
b. Judul Bab : .................................................................................
c. Judul Subbab : ................................................................................
d. Gagasan utama setiap paragraf dalam subbab:
Paragraf 1 : .................................................................................
Paragraf 2 : .................................................................................
Paragraf 3 : .................................................................................
dan seterusnya.

7. Gagasan setiap paragraf dapat diungkapkan dalam satu kalimat.
Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun setiap kalimat yang menjadi gagasan utama/pokok pikiran setiap paragraf ke dalam satu karangan.

Contoh cara merangkum
Judul buku :Karena Buku Senikmat Susu
Pengarang :Elly Damaiwati

DAFTAR ISI
Membaca, Tradisi Meningkatkan Ilmu
Pengantar Penulis10

Membaca, Budaya Cerdas
KH. DR. Mu’inudinillah Bashri, MA

16
BAB 1
Rendahnya Minat Baca19
Alif Kecil dan Buku Kumalnya20
Everyday Is Reading Day22
Payahnya Minat Baca Anak Bangsa27
Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Baca 29

BAB 2
Mengembangkan Minat Baca Anak37
Berawal dari Minat38
Perkembangan Minat Baca pada Anak52
Pengembangan Minat Baca pada Anak di Lingkungan Keluarga78

BAB 3
Bagaimana Menjadikan Sang Anak Pecinta Buku91
A. Profil Keluarga Pecinta Buku92
B. Strategi Mengembangkan Minat Baca pada Anak Sejak Belum Mampu Membaca Hingga Mampu Membaca130
C. Mengembangkan Minat Baca pada Anak yang telah Mampu Membaca157
D. Permasalahan-Permasalahan yang Dihargai dalam Mengembangkan Minat Baca Anak172
E. Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Minat Baca pada Anak182

Catatan Penutup

191
Daftar Pustaka195
Tentang Penulis199

2. Langkah Merangkum dengan Pemetaan Pikiran
Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan pikiran diuraikan berikut.
  1. Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.
  2. Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya.
  3. Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
  4. Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa sendiri.
  5. Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
  6. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada aturan khusus dalam membuat peta pikiran.
  7. Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian bisa menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.