Rabu, 06 November 2019

Definisi dan Fungsi Cascading Style Sheet

Wawan Setiawan Tirta
Cascading Style Sheet atau lebih sering disebut dengan istilah CSS merupakan salah satu dokumen website yang bertujuan untuk mengatur gaya (style) tampilan website. CSS adalah sebuah aturan untuk mengendalikan beberapa komponen pada web sehingga akan lebih terstruktur, seragam dan mudah dalam pengaturan saat pendesain sebuah halaman web.

CSS merupakan pengembangan dari HTML dalam hal format dokumen web. Dengan CSS memudahkan kita untuk mengatur dan memilih sebuah website dan tampilannya karena CSS memisahkan antara bagian presentasi dan isi dari web yang dibuat. Selain itu dengan penggunaan dari CSS dalam pembuatan web akan memberikan beberapa manfaat seperti berikut ini :
  1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur.
  2. Ukuran file menjadi lebih kecil sehingga load file lebih cepat.
  3. Mudah untuk mengubah tampilan, hanya dengan mengubah file CSS saja.
  4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript dan merupakan pasangan setia HTML.
  5. Dapat digunakan dalam hampir semua jenis web browser.

CSS direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, internet explorer dan Netscape merilis browser terbaru yang mendukung standar CSS. Terdapat tiga versi CSS, CSS1, CSS2, dan CSS3.
No.Versi CSSFitur CSS
1CSS 1Fokus mengatur pemformatan dokumen HTML, seperti
  1. Font (Jenis ketebalan).
  2. Warna, teks, background dan elemen lainnya.
  3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata dan huruf.
  4. Posisi teks, gambar, table dan elemen lainnya.
  5. Margin, border dan padiing
2.CSS 2Mengatur format dokumen untuk kebutuhan di cetak dengan printer,
Posisi konten, Downloadable, Font huruf, Table layout, Media tipe
yang sangat mendukung tampilan desain website
3.CSS 3
  1. Animasi warna bahkan sampai animasi 3D
  2. Menunjang kompabilitas website dengan smartphone
  3. CSS math
  4. CSS obyek model
  5. Mendukung fungsi multimedia pada website
  6. Beberapa efek teks, seperti teks berbayang, kolom koran, dan "word-wrap"
  7. Jenis huruf eksternal, sehingga dapat menggunakan huruf yang tidak termasuk "web-safe fonts".
  8. Beberapa efek pada kotak, seperti  kotak yang ukurannya dapat diubah-ubah, transformasi 2 dimensi dan 2 dimensi, sudut tumpul dan shadow

A. Anatomi dari Cascading Style Sheet
Bagian – bagian utama dari sebuah CSS itu terdiri dari tiga bagian yaitu: selector, property, value. Jika dalam HTML dikenal ada tag-tag yang menyusun sebuah dokumen HTML maka dalam CSS juga dikenal dengan sebutan selector.
No.Bagian CSSKeterangan
1SelectorAdalah nama-nama yang diberikan untuk style-style yang berbeda,
baik itu style internal maupun eksternal
Bagian elemen HTML yang akan ditunjuk untuk mengatur style
Selektor dapat berupa class dan ID
2.PropertyAdalah aturan dalam CSS untuk mengubah selector yang dipilih
Property mempunyai nilai yang disebut dengan value properties di dalam tanda { }
3.ValueMerupakan nilai dari property CSS

B. Cara Kerja CSS
Cara kerja CSS dimulai saat deklarasi style yang diinginkan dengan menulis style (selektor, id dan class). Dengan mengatur selektor, id, dan class, untuk kemudian id dan class tersebut kita sesuaikan dan terapkan pada kode HTML . Dan secara otomatis pula CSS itu akan bekerja pada file HTML.
 Cascading Style Sheet atau lebih sering disebut dengan istilah CSS merupakan salah satu d Definisi dan Fungsi Cascading Style Sheet
Pendefinisian style bisa dilakukan pada tag <style>. Di dalam pasangan tag tersebut, pendefinisian style dilakukan dengan bentuk Selector { … }. Dalam hal ini, selector bisa berupa selector HTML, selector kelas, atau selectorID. Selector HTML mendefinisikan style bagi suatu tag HTML. Contoh di depan menggunakan selector HTML beruma img. Bentuk umumnya :
No.SelektorKeterangan
1Selektor classNama-elemen { … }h:
Contoh :Img {margin-topi: 10px; Float: left; }
Selektor class mendefinisikan kelas yang bisa berlaku untuk sebarang tag HTML. Bentuknya:
Contoh :
.nama-class { … }
Contoh :
.kotak {Border: solid; }
2.Selector IDSelector ID mendefinisikan style bagi elemen yang memiliki ID sesuai yang tercantum dalam selector. Bentuknya: #id { … }
Contoh : #inggris {font-weight:bold;fontsize: 1.2em;}

Berikut contoh yang menggunakan selector class dan selector ID dapat dilihat di bawah ini.
<html>
<head>
<tittle>Contoh selektor kelas dan ID</tittle>
<style type=”text/css”>
.kotak { Border: solid; Padding: 5px; }
#jawa { background-color: #ccff66; /* latarbelakang*/}
#inggris { Font-weight: bold; Font-size: 1.2em; }
</style>
</head>
<body>
<div id=”Indonesia” class=”kotak”>Selamat pagi !</div>
<div id=”jawa”>Sugeng enjing !</div>
<div id=”inggris” class=”kotak”>Good morning !</div>
</body>
</html>

Berdasarkan letak tempat stylenya, penerapan CSS pada sebuah halaman web dapat dilakukan dengan beberapa alternatif di antaranya adalah :

1. Inline Style Sheet
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan mempengaruhi tag HTML yang lain. Contoh penulisan CSS secara inline style sheet, CSS berikut mengatur style di elemen atau paragraf.<p align="center" style="color:#303; font-size:24px">SMK </p>

Saat penulisan CSS diatas, listing kode CSS langsung dipasang di tag HTML, namun hal tidak direkomendasikan karena akan menyulitkan pengaturan style jika terjadi perubahan tampilan website dikemudian hari.

2. Embedded Style Sheet
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di atas tag <body>, lebih tepatnya didalam tag <head>. Seperti contoh di bawah ini.
<html>
<head>
<style>
input.btn {color: #fff; background: #ffa20f; border: 2px outset #BBD16D; font-family: "calibri", Times, serif; font-size: 14px;
font-weight: bold; width : auto;}
<body>
<table>
<tr><td><form ><p><label for="nama">Username</label><input type="text" id="nama" /></p>
<p><label for="KTP">Password</label><input type="text" id="KTP" /></p>
<p><input type="submit" value="Login" class="btn" onClick=parent.location="Home_Iframe.htm" /></p>
</form></td></tr>
</table>
</body>
</html>

3. External Style Sheet
Pada eksternal CSS didefinisikan secara terpisah pada file yang berbeda. Dan selanjutnya file atau halaman web yang ingin menerapkan style pada file CSS tersebut tinggal memanggil file CSS tersebut. Cara ini umumnya digunakan pada satu aplikasi berbasis web sehingga tampilan antar halaman akan terlihat konsisten.

Pada bagian head terdapat perintah pemanggilan file “style.css” seperti pada listing kode berikut :
<style type="text/css">
</style>
<link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css">

CSS merupakan salah satu dokumen website yang bertujuan untuk mengatur gaya (style) tampilan website. CSS 3 merupakan versi CSS terbaru yang masih dikembangkan oleh W3C dan CSS 2 didukung seutuhnya oleh CSS 3 dan tidak ada perubahan. Anatomi CSS terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: selector, property, dan value.